Senin, 24 Agustus 2009

BERSYUKUR ATAS SEGALA PERKARA

Persepsi nikmat dalam konteks pemahaman iman kepada Allah SWT bukan sekedar sesuatu yang kita rasakan "ENAK atau MENYENANGKAN" Jika kita hanya bersyukur karena nikmat NYA saja, lalu apakah kita akan mengeluh atau menghujat ketika apa yang kita rasakan "TIDAK NIKMAT atau TIDAK MENYENANGKAN", padahal kedua-duanya berasal dari NYA.

Bersyukur harus terhadap keduanya ENAK-TIDAK ENAK, SENANG-TIDAK SENANG. Renungkanlah semua kejadian yang mungkin sangat/tidak menyenangkan, yang pernah kita alami dalam hidup kita. Lalu apa yang kita kita rasakan saat itu, bagaimana reaksi fisik/batin saat itu dan apa yang ada dalam pikiran kita saat itu. Mayoritas akan menjawab kesel,sedih,mengeluh bahkan ada yang menghujat.

Sekarang setalah kejadian itu berlalu, pernahkah kita mencoba merefleksikan antara kejadian yang tidak menyenangkan itu dengan apa yang terjadi kemudian, saya menyebutnya sebagai HIKMAH karena sudah beratus-ratus kali bahkan mungkin tak terhitung dalam hidup saya mengalami sesuatu yang menyakitkan, tapi justru melalui kejadian itulah Allah SWT berbicara dan menyampaikan sesuatu yang pada akhirnya saya tahu itu adalah sesuatu yang sangat baik dalam hidup saya.

Jadi antara NIKMAT dan HIKMAH tidak ada bedanya, yang membedakannya adalah Nikmat kita rasakan saat itu juga sedangkan HIKMAH baru kita rasakan beberapa waktu kemudian, tapi semua itu untuk kebaikan kita semua. Maka syukurilah keduanya.

Tidak ada komentar: