Senin, 24 Agustus 2009

BERSYUKUR ATAS SEGALA PERKARA

Persepsi nikmat dalam konteks pemahaman iman kepada Allah SWT bukan sekedar sesuatu yang kita rasakan "ENAK atau MENYENANGKAN" Jika kita hanya bersyukur karena nikmat NYA saja, lalu apakah kita akan mengeluh atau menghujat ketika apa yang kita rasakan "TIDAK NIKMAT atau TIDAK MENYENANGKAN", padahal kedua-duanya berasal dari NYA.

Bersyukur harus terhadap keduanya ENAK-TIDAK ENAK, SENANG-TIDAK SENANG. Renungkanlah semua kejadian yang mungkin sangat/tidak menyenangkan, yang pernah kita alami dalam hidup kita. Lalu apa yang kita kita rasakan saat itu, bagaimana reaksi fisik/batin saat itu dan apa yang ada dalam pikiran kita saat itu. Mayoritas akan menjawab kesel,sedih,mengeluh bahkan ada yang menghujat.

Sekarang setalah kejadian itu berlalu, pernahkah kita mencoba merefleksikan antara kejadian yang tidak menyenangkan itu dengan apa yang terjadi kemudian, saya menyebutnya sebagai HIKMAH karena sudah beratus-ratus kali bahkan mungkin tak terhitung dalam hidup saya mengalami sesuatu yang menyakitkan, tapi justru melalui kejadian itulah Allah SWT berbicara dan menyampaikan sesuatu yang pada akhirnya saya tahu itu adalah sesuatu yang sangat baik dalam hidup saya.

Jadi antara NIKMAT dan HIKMAH tidak ada bedanya, yang membedakannya adalah Nikmat kita rasakan saat itu juga sedangkan HIKMAH baru kita rasakan beberapa waktu kemudian, tapi semua itu untuk kebaikan kita semua. Maka syukurilah keduanya.

KEYAKINAN DAN KEPASRAHAN

Kisah ini nyata dlm hidup saya.Tahun 2006 salah satu bisnis unit di perusahaan tempat saya bekerja merugi cukup besar. Boss meminta agar saya mengambil alih kendali perusahaan tsb. Pd awalnya saya menolak krn saya tdk memiliki pengalaman dalam mengelola pabrik secara langsung. Akhirnya krn boss yang terus mendesak,sy menerima permintaan itu. Saya sungguh awam ketika awal mulai menangani operasional pabrik tsb. Saya hanya yakin karena ini amanah dari Allah SWT, maka hanya kepada NYA saya berserah dan memohon pertolongan. Sejak saya mulai memegang kendali di perusahaan itu, praktis saya hampir tidak pernah keluar kantor utk makan siang. Saya beli makanan di kantin atau bawa makanan dari rumah, waktu makan saya batasi 20mnt, kemudian sholat dzuhur dan membaca surat Yasin atau doa Ukasyah serta memohon pertolongan Allah SWT agar saya diberikan kelancaran, kemudahan dan pertolongan agar bisa menunaikan amanah ini dengan baik. Subhanallah setiap hari saya melihat mukjizat dan kuasa Allah SWT menolong saya dalam segala hal. Syukur alhamdulillah th 2007 perusahaan itu laba walaupun masih kecil. Kebiasaan saya terus berlanjut di th 2008 dan saya benar-benar menikmati pertolongan Allah SWT yang luar biasa dan berhasil meraih laba sangat besar, sampai boss saya tidak percaya. Dari pengalaman itulah sy menulis Berharap Hanya Kepada NYA. Pengalaman ini saya bagikan kpd semua org,bahwa jika kita yakin dan pasrah kepada NYA,dalam hal apapun,kita akan melihat dan mersakan Kuasa dan Mukjizat Allah SWT. Bagi manusia bisa mustahil tapi bagi Allah SWT tidak ada yang mustahil.Amin

JENDRAL YANG TERLENA

Ada seorang jendral yg memiliki jabatan sangat penting,disegani,dihormati dan selalu disanjung oleh prajuritnya.Begitu sibuknya ia dengan berbagai kegiatan dan begitu bangga dg berbagai fasilitas dan kekuasaan yg dimilikinya.Pada suatu hari ia pensiun,ternyata begitu terkejutnya,ketika suatu hari,ia didatangi petugas dari bekas korps nya yg meminta ia untuk segera mengembalikan mobil dan mengosongkan rumah dinasnya yg luas dan mewah. Suatu saat sang jendral wafat, ketika berjalan menuju akhirat, dia bertemu dengan malaikat penjaga. Malaikat itu bertanya kepada sang jendral " Anda mau kemana". Jendral pun menjawab " Saya sedang menuju rumah saya di surga". Malaikat heran dan bertanya lagi " Rumah yang mana dan siapa nama anda ". " Nama saya Jendral ANU " jawabnya. malaikat memeriksa daftar orang yang meninggal hari itu dan dia tidak menemukan nama Jendral ANU, malaikat pun berkata " Di dalam daftar yang kupegang ini, tidak ada nama Jendral ANU, yang ada cuma ANU ". Sang jendral terhenyak sejenak, lalu dia baru sadar bahwa jabatan "Jendral" yang selama ini disandangnya tidak berlaku di akhirat. Lalu malaikat menambahkan " Dan kamu tidak memiliki rumah di sini " Mendengar ucapan itu, jendral ANU semakin terkejut. Dia baru sadar bhw selama hidupnya di dunia, dia terlena dg semua sanjungan, penghormatan dan berbagai fasilitas sebagai seorg jendral aktif yg sifatnya sementara. Dia lupa mempersiapkan rumah dan bekal utk masa pensiunnya. Akankah kita senang dengan semua gemerlap fatamorgana kehidupan kita dan sekitarnya yg sementara sifatnya, sehingga kita pun lupa mempersiapkan rumah kita kelak di akhirat dan tidak membekali diri kita dengan iman dan ibadah yg baik. Semoga kita tidak menjadi jendral seperti itu.

HIDAYAH KEHIDUPAN DI TENGAH LAUT

Saya,istri dan sibungsu usia 9 tahun,hari ini diijinkan Allah SWT mengarungi lautan lepas dari Pantai Barat Pangandaran menuju ke Pulau Nusakambangan sekitar 2 jam perjalanan menggunakan perahu nelayan.Pada awal ditawari utk berekreasi ke Nusakambangan (NK) oleh seorg nalayan,kami mendapat cerita bhw pulau NK (5jam perjalanan dr penjara NK) adlh pulau yg indah dan benar2 masih perawan,krn jarang dikunjungi oleh wisatawan lokal,selain alat transportasi hanya menggunakan perahu motor tempel yg sangat sederhana,ombak laut yg ganas dan biaya yg mahal. Karena keingintahuan,maka kami setuju utk kesana.Jam 8 pagi kami sudah siap dengan bekal yg akan dibawa dan berangkatlah menuju pulau NK.Perjalanan dimulai dan memasuki laut bebas dg gelombang yg cukup besar,walaupun saat ini bertiup angin Timur.Sepanjang perjalanan sy hanya bisa berserah dengan doa dan dzikir.Semakin jauh ke tengah laut,ombak semakin besar dan hati pun semakin menciut,belum lagi merasakan bgm perahu kami terangkat ombak dan motor tempel tdk berfungsi karena perahu terangkat ombak.2 jam kami berpacu dg ketegangan yg luar biasa,akhirnya tiba di pulau NK yg luar biasa indahnya,bukan cerita kosong nelayan. Pulau tak berpenghuni yg belum dirusak oleh nafsu manusia,benar2 pulau perawan dg pasir yg benar2 putih bersih dan berkilau, it's amazing island. Sekitar 4 jam kami menikmati dan mensyukuri ciptaan Allah SWT yg menakjubkan. Setelah itu 2 jam kemudian kami kembali memacu adrenalin ditengah laut yg masih blm jg tenang.Si bungsu terlihat agak ketakutan sepanjang pelayaran ditambah ombak yg semakin menggila. Dalam pikiran timbul pertanyaan kenapa saya nekad berlayar dengan perahu sederhana seperti ini dan mengarungi lautan yg begitu tidak bersahabat dan membawa keluarga dan membuat si kecil ketakutan. Setiba di pantai timur Pangandaran,kami kembali ke hotel. Malam hari saya mulai merenungkan apa yg terjadi sepanjang perjalanan kami,khususnya di tengah laut tadi siang. Ketika itulah saya diberi jawaban. Ada bbrp hal yg tidak dapat saya jawab,yakni Pertama,jika berekreasi kami tidak pernah pergi hanya dengan 1 anak,selalu 3 anak ikut.Kali ini semua sudah diatur Allah SWT,bahwa kami hanya membawa anak laki-laki bungsu saja. Sebenarnya kami berencana pergi bertiga,tapi entah kenapa satu persatu anak 1 dan ke 2 tidak bisa ikut,padahal jadwal sudah disesuaikan dg kuliah mereka. Kedua,apa yang Allah SWT ingin sampaikan melalui pengalaman ini. Jawaban yg diberikan Allah SWT sungguh luar biasa. Pada saat makan malam,saya bertanya pd anak saya,apakah dia takut ketika di tengah laut siang tadi. Dia menjawab takut terhadap gelombang laut. Pada saat dia menjawab, saya mendapatkan hidayah untuk menjawab seperti ini. Kenapa kamu yg diijinkan Allah SWT mengalami kejadian ini, karena laki-laki adalah imam dan pemimpin dalam keluarga, yang harus tegar menghadapi segala ujian. Pengalaman di tengah laut tadi adalah perjalanan hidup kita,yg tidak selalu lurus dan mulus. Ombak adalah analogi permasalahan dan tantangan hidup kita selama di dunia,dimana kadangkala kita harus menghadapinya sendiri. Doa dan Dzikir adalah satu-satunya kekuatan yg kita andalkan untuk melalui berbagai tantangan hidup dan pulau Nusakambangan yg indah adalah lambang akhir perjalanan hidup kita di dunia dan bermuara pada keindahan dan kekekalan. Suatu hikmah dan hidayah yang Allah SWT sudah sampaikan kepada kami terutama bagi anak laki-laki bungsu kami.Subhanallah.

KENALILAH TANDA JAMAN

Siapapun berhak untuk tidak mempercayai tentang ramalan, prediksi, perhitungan dan sebagainya tentang kontroversi bencana besar yang diperkirakan akan terjadi pada tanggal 21-12-2012. Kita tidak perlu menghakimi siapapun yang mempercayai hal itu dengan mengatakannya sebagai orang yang musryik dan sebagainya. Percaya tidak selalu harus "beriman". Musryik terjadi jika kita mengimani dan meyakini sesuatu melebihi iman kepada Allah SWT, sehingga menyekutukannya dengan NYA. Itu yang dilarang oleh Allah SWT.

Tanggal 21-12-2012 adalah suatu prediksi atau perhitungan kalender berdasarkan keilmuan yang terkait dengan kemampuan suku Maya di pedalaman Meksiko dalam hal ilmu falak, serta penelitian dan analisa para ilmuwan yang ahli dibidang astrologi dan antariksa. Orang mengunakan berbagai ilmu pengetahuan, penafsiran, perhitungan bahkan ramalan untuk mencoba melakukan analisa dan telaah dengan mengaitkannya dengan berbagai kejadian alam pada beberapa tahun terakhir ini dengan sistem perhitungan kalender suku Maya yang berhenti tepat pada tahun 2012.

Diluar kesibukan para ahli mengkaji berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada waktu tersebut, sebagai orang beriman, kita telah diajarkan untuk memperhatikan tanda-tanda jaman yang diberikan Allah SWT pada setiap kejadian di dalam kehidupan atau kejadian alam di sekitar kita, namun banyak dari kita kurang peduli dan bahkan mengabaikan hal itu. Contoh kejadian yang sederhana adalah isu tentang Global Warming (pemanasan global) yang jelas merupakan adalah salah satu tanda kejadian alam yang luar biasa, cobalah perhatikan, saya pribadi belum pernah mengalami panasnya matahari di kota hujan seperti Bogor misalnya, yang mencapai 37-38 derajat celcius sepanjang usia saya 48 tahun, lahir dan tinggal di kota ini, dan hal itu saat ini terjadi.

Kita melihat berbagai wabah penyakit aneh merebak hampir di seluruh dunia, seperti flu burung, flu babi atau flu Meksiko yang berasal dari binatang atau flu massal yang mewabah secara dahsyat di negeri kita ini, akibat perubahan iklim yang sangat ekstrem. Terjadinya berbagai bencana alam dahsyat di berbagai belahan dunia beberapa tahun terakhir ini, yang intensitas kejadiannya sangat sering dan dahsyat serta tanpa dapat diprediksi sebelumnya. Perang dan berbagai kejahatan yang dilakukan manusia atas manusia, ibu membunuh anak kandungnya sendiri, ayah membunuh diri bersama anak-anaknya dan kejahatan yang sangat mengerikan. Apakah kita hanya menganggap semua ini sesuatu yang “kebetulan” ?

Dari kutipan buku KAMUS AL QURAN yang disusun oleh Deni Hamdani Firdaus S.Pd.I yang diterbitkan Pustaka Ancala halaman 193 tertulis sebagai berikut :

- Keadaan Langit Di Hari Kiamat
Pada hari itu langit pecah belah, mengeluarkan kabut, terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.Kemudian langit itu dilenyapkan. (Dikutip dari Al Quran surah 025:025,055:037,084:001-002,081:011)

- Keadaan Bintang, Bulan dan Matahari
Pada hari kiamat itu matahari diguilung dan bintang-bintang jatuh berserakan, bulan terbelah dan bulan kehilangan cahayanya. Saat itu matahari dan bulan dikumpulkan dan langit digulung. (Dikutip dari Al Quran surah 081:001-002,082:002,054:001,075:008-009)

- Keadaan Bumi Pada Hari Kiamat
Saat kiamat itu gunung-gunung dihancurkan sehancur-hancurnya seperti bulu yang dihambur-hamburkan, dihancurkan hingga keadaan bumi datar sama sekali, tidak terlihat ada yang rendah dan yang tinggi. Bersamaan dengan itu pula lautan meluap., bumi diguncangkan dengan guncangan dahsyat, bumi mengeluarkan beban berat yang dikandungnya, semuanya patuh dan sudah semestinya patuh. (Dikutip dari Al Quran surah 081:003,101:005,020:105,020:107,081:006,099:001-002,084:003-005)

Dari kutipan kejadian di atas yang telah tertulis dalam Al Quran, sebenarnya sudah diberitahu dengan jelas, agar kita mengamati semua tanda-tanda alam yang terjadi, sebagai rambu peringatan bagi umat manusia.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk menakut-nakuti, tetapi mengajak agar manusia secara arif melihat semua kejadian di sekitar kita beberapa waktu terakhir ini, tidak hanya menggunakan “mata fisik” saja tetapi belajar memahami semua kejadian di dalam kehidupan kita dengan “MATA IMAN” yang sudah dikaruniai Allah SWT kepada setiap manusia. Bukankah Allah SWT seringkali menyampaikan pesan kepada kita melalui kejadian-kejadian alam, kehidupan sehari-hari yang sering luput dari perhatian kita, karena kita sudah terbiasa dengan kata “KEBETULAN” atau terlena akibat kesibukan “duniawi” kita masing-masing.

Ingatkah kita sebelum kumandang adzan subuh selalu terdengar kumandang kalimat "Asshalatu choirun minnan naum" yang arti harafiahnya lebih baik sholat daripada tidur, yang berperan sebagai alarm bagi setiap umat Islam, agar segera bangun dari lelapnya tidur dan mempersiapkan diri untuk melakukan ibadah sholat subuh. Saya mengajak pembaca untuk menelaah secara mendalam, makna yang terkandung dalam kalimat "Asshalatu choirun minnan naum" yang sekilas terkesan sangat sederhana.

Ada dua makna yang sangat penting dari kalimat itu, yakni pertama adalah kata Sholat dan Tidur. Ajakan kepada kita untuk sholat dalam kalimat ini, memiliki makna yang sangat luas dan tidak semata-mata hanya menunjuk pada waktu subuh atau bahkan 5 waktu semata, tapi menunjuk kepada detik demi detik kehidupan kita setiap harinya.

Di dalam Islam kita berkewajiban untuk melaksanakan ibadah sholat 5 waktu dalam sehari. Sholat 5 waktu itu melingkupi 24 jam sehari dalam kehidupan kita. 24 jam sama dengan 1440 menit atau sama dengan 86.400 detik.

Allah SWT mengingatkan kepada kita bahwa hubungan kita dengan Allah tidak hanya sebatas sholat 5 waktu itu saja, tetapi sesungguhnya 24 jam sehari. Sehingga melalui ungkapan "Asshalatu choirun minnan naum" kita selalu diingatkan agar jangan sampai satu detik pun “iman” dan “taqwa” kita tertidur.

Fisik bisa lelah dan tertidur, namun “iman” dan “taqwa” kita dituntut harus selalu “ON” agar jaringan komunikasi bathin kita tidak pernah terputus dengan Allah SWT alias tetap “ONLINE”. Bisa dibayangkan apa akibatnya jika suatu saat, hubungan kita terputus dengan “SUMBER KEHIDUPAN“ kita.

Apabila benar pada tanggal 21-12-2012 akan terjadi perubahan atau gejolak alam yang sangat dahsyat, itu berarti, waktu kita hanya tersisa kurang lebih 3 tahun. Mengamati reaksi yang terjadi di dalam masyarakat terhadap pemberitaan tentang 21-12-2012, ada yang resah dan panik sebaliknya juga ada yg tidak peduli.

Ketidakpedulian, jika karena yang bersangkutan "yakin dan pasrah" akan kuasa Allah SWT itu masih baik, tetapi bagaimana terhadap orang yang tidak pedulinya akibat ketidaktahuan atau memang tidak mau peduli ?

Pertanyaaan yang timbul adalah bagaimana jika apa yang dikuatirkan banyak orang tentang bencana pada tanggal 21-12-2012 itu akhirnya benar-benar terjadi sebagaimana ramalan atau prediksi para peramal, ilmuwan dan sebagainya, yakni bumi akan hancur dan sebagian besar manusia akan mati karenanya ?
Atau pertanyaan sebaliknya, bagaimana jika ternyata pada tanggal tersebut tidak terjadi sesuatu apapun ?

Kematian pasti datang, tanpa bisa kita duga atau prediksi waktunya dan jika saat itu datang, kapanpun, dimanapun, apakah kematian akibat terjadinya bencana pada tanggal 21-12-2012 atau bukan, kita harus siap menghadapinya, karena itulah Takdir Allah SWT. Siapkah kita akan hal itu ?

Marilah, di bulan penuh Anugerah dan Pengampunan ini, kita renungkan kalimat "Asshalatu choirun minnan naum", akankah kita akan tetap membiarkan “iman” dan “taqwa” kita terus tertidur lelap sementara tanda-tanda jaman sudah mulai dinyatakan oleh Allah SWT. Itulah makna mendalam kalimat "Asshalatu choirun minnan naum"

Ingatlah peringatan yang sudah disampaikan melalui Al Quran surah Al Hajj 22:1 yakni :
“ Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat) “

Marilah kita bersama-sama belajar bagaimana menjaga agar lampu pelita “iman” dan “taqwa” tetap menyala terus menerus 24 jam, 1440 menit dan 86.400 detik sepanjang hidup kita, walau apapun yang akan terjadi dan semoga kita senantiasa diberikan hidayah serta kepekaan bathin untuk mampu menyimak tanda-tanda jaman yang Allah SWT nyatakan di dalam kehidupan kita sehari-hari dan melalui kejadian alam yang kita lihat. Amin, Amin Ya Rabbal Alamin.

Pimpin Nagawan
20 Agustus 2009